Melangkah Pelan: Perjalanan Saya Menemukan Self-Healing di Tengah Kesibukan

Pengantar: Menghadapi Kesibukan Hidup

Dalam hidup yang semakin cepat, kadang kita merasa terjebak dalam rutinitas. Saya ingat saat itu, sekitar dua tahun lalu, ketika saya terbangun setiap pagi dengan kepala penuh pikiran. Jam bekerja yang panjang dan tuntutan dari berbagai sisi membuat saya kehilangan diri. Di tengah kesibukan itu, saya mulai merasa bahwa ada sesuatu yang hilang—kesehatan mental dan emosional saya. Lalu, sebuah perjalanan untuk menemukan self-healing pun dimulai.

Konflik: Saat Stress Menjalar ke Kehidupan Sehari-hari

Pada awal 2021, pekerjaan di kantor mencapai titik tersulitnya. Proyek demi proyek datang silih berganti dan tekanan deadline menjadi bagian tak terpisahkan dari rutinitas harian. Saya berada di meja kerja selama berjam-jam tanpa henti, jari-jari menari di atas keyboard dengan mata terfokus pada layar. Namun di dalam hati, rasa cemas kian menggerogoti.

Saya masih ingat momen ketika atasan memberi pujian atas hasil kerja keras saya saat presentasi proyek besar. Namun bukannya merasa bangga, yang muncul justru rasa kosong; seolah semua usaha itu tidak berarti apapun bagi kesejahteraan batin saya. Akhirnya, pada suatu malam selepas pulang kerja yang panjang, saya duduk termenung di depan cermin dan bertanya pada diri sendiri: “Apa sebenarnya yang kau cari?”

Proses: Melangkah Pelan Menuju Penyembuhan Diri

Ketika menyadari bahwa situasi ini tidak bisa dibiarkan terus menerus, langkah pertama adalah mencari cara untuk merawat diri sendiri. Saya mulai menjadwalkan waktu untuk beristirahat; hal kecil seperti menyisihkan 10 menit setiap hari untuk meditasi atau sekadar duduk tenang membantu menenangkan pikiran.

Saya juga menemukan kekuatan dalam journaling—menulis mengalirkan segala perasaan yang berkecamuk dalam dada ke dalam kata-kata di kertas. Ini bukan hanya sekadar mencurahkan isi hati; melalui tulisan tersebut, ada momen-momen refleksi mendalam tentang apa yang sebenarnya penting bagi kehidupan saya.

Setiap minggu, saya mencoba aktivitas baru sebagai bagian dari proses healing ini—mulai dari yoga hingga berjalan kaki santai di taman dekat rumah sambil menikmati suara alam sekitar. Suatu sore saat berjalan kaki sendirian sambil mendengarkan suara burung berkicau dan aroma rumput basah setelah hujan mengguyur kota memberikan ketenangan luar biasa.

Hasil: Menerima Diri Sendiri dengan Semua Kekurangan

Seiring waktu berlalu dan kebiasaan baru mulai tertanam dalam rutinitas harian saya, perubahan mulai terasa nyata tidak hanya secara fisik tetapi juga mental. Kecemasan yang semula mengganggu hadir lebih jarang dibandingkan sebelumnya; sekarang lebih mudah bagi saya untuk mengidentifikasi emosi-emosi tersebut dan menanggulanginya tanpa merasa terbebani.

Saya juga mempelajari pentingnya batasan-batasan dalam pekerjaan; belajar berkata “tidak” saat perlu adalah salah satu pelajaran berharga paling sulit namun sekaligus paling membebaskan. Memastikan bahwa kesehatan mental tetap menjadi prioritas utama memicu perubahan positif pada hubungan dengan rekan kerja maupun keluarga.

Pembelajaran Berharga: Merelakan Kesibukan

Kini setiap kali melihat ke belakang perjalanan ini—dari ketidakpuasan menuju penerimaan diri—saya menyadari bahwa self-healing bukanlah tentang mencapai kesempurnaan atau kebahagiaan abadi melainkan tentang menerima semua sisi diri kita baik cahaya maupun bayangan.

Pelajaran terbesar dari proses ini adalah memahami bahwa merawat diri bukanlah tindakan egois; sebaliknya ini adalah fondasi untuk menghadapi dunia luar dengan lebih baik lagi—seperti pepatah mengatakan “You cannot pour from an empty cup.” Terkadang kita harus melangkah pelan agar bisa melihat jalan mana yang harus dilalui selanjutnya.

Sekarang dengan berbagai pengalaman menjalani self-healing antara kesibukan hidup sehari-hari tersebut membuat saya semakin yakin akan pentingnya kesehatan mental sebagai fondasi keberlangsungan hidup kita semua. Jika Anda ingin membaca lebih lanjut mengenai pengalaman serupa atau tips lainnya terkait self-healing serta pengelolaan stres dapat mencarinya di sini.